GRAGEPOLITAN – Kenaikan bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax telah diberlakukan pemerintah sejak beberapa hari lalu. Dari harga sebelumnya Rp 9 ribu, kini pertamax harga per liternya naik menjadi Rp 12.500.
Menyusul kebijakan tersebut, pemerintah juga merubah status BBM jenis Pertalite menjadi jenis khusus penugasan (JBKP) atau BBM bersubsidi.
Namun seperti sudah banyak diduga sebelumnya, kini BBM jenis Pertalite sulit didapat. Seperti halnya di sejumlah SPBU di Majalengka, kelangkaan Pertalite mulai dikeluhkan warga.
Dampaknya terutama dirasakan mereka yang selama ini mengandalkan pekerjaannya dari jasa transportasi. Sementara itu, jauh sebelum polemik BBM ini muncul, Dandim 0617 Majalengka Letkol Inf Andik Siswanto telah membuat sebuah inovasi berupa cairan untuk penghemat BBM.
Cairan ini diberi nama AMR (Aku Mohon Restu), bioaditif penghemat BBM. Ini dibuat dari bahan dasar sereh wangi. Cairan ini diklaim mampu menghemat BBM kendaraan hingga 30-40 persen.
Menurut Dandim, cairan AMR bukan perkara menjadi solusi atau tidaknya ditengah persoalan BBM saat ini. Namun setidaknya bioaditif ini bisa membantu masyarakat dalam menghemat penggunaan BBM. “Kalau masalah solusi, tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah. Namun sedikit membantu dalam penghematan penggunaan BBM,” kata Andik saat ditemui Selasa (5/4).
Dandim menerangkan, untuk penggunaannya sendiri, cukup dua tetes cairan AMR dan harus dicampurkan dengan satu liter BBM. Selain menghemat BBM, cairan AMR itu juga dapat membuat mesin kendaraan menjadi halus dan menambah akselerasi. “Ini sudah dicoba ke kendaraan jenis motor dan mobil, hasilnya cukup signifikan menghemat BBM antara 30-40 persen dan di mesin terasa lebih halus, tarikan motor mobil lebar terasa,” ujarnya.
Menurutnya, ide membuat cairan AMR ini berawal dari adanya keluhan para nelayan di wilayah pesisir Karawang yang seringkali tidak kebagian pasokan BBM untuk mencari ikan. “Saat itu saya mendengar informasi bahwa di Karawang pesisir ada nelayan yang mengeluhkan masalah BBM yang tidak terpenuhi untuk berlayar,” paparnya.
Dari keluhan para nelayan itulah kemudian muncul ide untuk memberikan solusi dengan membuat sesuatu yang bisa menghemat BBM. “Di situ kami muncul ide bagaimana caranya memberikan solusi bagi mereka. Kebetulan kami punya program Sereh Wangi Sugih Mukti yang salah satunya produknya adalah minyak sereh wangi,” ucapnya.
“Produksi sudah berjalan di Majalengka sebagian masyarakat sudah dicoba termasuk anggota kami para Babinsa yang mobilitasnya tinggi,” pungkasnya.(G-06)
https://over-the-counter-drug.com/# hydroxychloroquine over the counter