GRAGEPOLITAN-Detail kebutuhan masyarakat dan pengamanan di setiap titik keramaian selama perjalanan mudik, harus dipersiapkan pemerintah.
Hal tersebut diungkapkan
Ketua DPR RI, Puan Maharani menjelang musim mudi lebaran Idul Fitri 1443 H, Senin 25 April.
Dalam kesempatan tersebut, Puan menekankan pentingnya persiapan agar tidak terjadi lagi kemacetan hingga 20 jam di dalam tol dan memakan korban jiwa seperti pada 2016.
Puan juga mengimbau masyarakat agar mempersiapkan keberangkatan mudik dengan mempertimbangkan waktu terbaik.
Di mana puncak arus mudik diprediksi akan terjadi pada 28-30 April 2022. Penyebabnya karena pada saat itu masyarakat bersama-sama berangkat untuk mudik, sehingga terjadi kemacetan di jalur utama mudik.
Sementara itu, menanggapi hal itu, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Mayarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat, Djoko Setijowarno mengungkapkan upaya yang bisa ditepuh untuk mengurai kemacetan adalah dengan menghindari berangkat pada tanggal puncak arus mudik.
“Kalau berangkatnya bareng-bareng ya macet,” ujarnya.
Di sisi lain, Djoko mengapresiasi imbauan yang disampaikan Puan Maharani. Menurutnya menilai semakin banyak yang menyerukan kesiapan pada puncak arus mudik, maka masyarakat akan teredukasi untuk tidak mudik bersamaan dan bisa memilih alternatif tanggal.
“Kan kalau banyak yang sampaikan, orang jadi berpikir pulang duluan, pulang duluan,” terang Akademisi Prodi Teknik Sipil Unika Soegijapranata ini.
Djoko menyoroti pemilihan dan waktu perjalanan. Ia menyarakan agar pemudik berupaya menghindari perjalanan di waktu puncak arus mudik dan arus balik.
“Hindari perjalanan di waktu favorit, seperti sehabis waktu sahur atau berbuka puasa. Cek waktu dan rute pemberlakuan rekayasa lalu lintas dari kepolisian, update selalu informasi lalu lintas melalui saluran resmi Jasa Marga,” katanya.
Djoko juga menyoroti penerapan protokol pencegahan covid-19. Menurutnya mudik Lebaran tahun ini harus tetap memperhatikan keselamatan, keamanan, kenyamanan, serta ditambahkan aspek kesehatan dan bertanggungjawab.
“Mudik kali ini layak dikedepankan Mudik Sehat 2022. Prokes wajib dilakukan. Makna transportasi tidak hanya menjaga keselamatan, keamanan, kenyamanan, tetapi juga aspek kesehatan saatnya mulai sekarang diterapkan,” pungkas Djoko.(G-06)